Drama Bawang Merah Bawang Putih

Dahulu kala ada sebuah desa terpencil dan tinggalah seorang janda yang mempunyai anak yang bernama bawang merah dan bawang putih. Bawang merah selalu disayang ibunya dan selalu dimanjakan, tetapi bawang putih diperlakukan seperti pembantu dirumahnya dan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan selalu. Tak lama kemudian ibu bawang putih memanggil anaknya, Bawang Putih.
Ibu :” Bawang Putih cepat kesini !!” (panggilnya dengan sengal)
B. Putih :” iya bu, ada apa ?”
Ibu :”Nie, cepat cuci baju, ingat cuci bajunya sampai bersih & kamu harus cuci baju
ini di sungai !!” (perintahnya)
B. Putih :” Baik bu,,,,”
Kemudian Bawang Putih meninggalkan ibunya. Tak lama kemudian ibunya memanggil lagi..

Ibu :” bawang Putih …!!”
B. Putih :” Ada apa lagi bu.....??”
Ibu :” Cepat selesaikan cucianmu itu dan jangan pulang sebelum cucianmu ini
selesai!!!”
B. Putih :” Baik bu....”(menunduk dan meratap sedih)
Tak lama kemudian Bawang Merah datang untuk mencari bawang putih.
B. Merah :” Putih...Putih...Dimana kamu....” (dengan teriak -teriak)
Ibu :” Eh, kenapa kamu mencari bawang putih. Tadi ibu suruh dia nyuci baju di
sungai....”
B. Merah :” Masa sich bu....?? padahal sungai itu kan jauh dari rumah kita..??”
Ibu :” Iya.... memang Ibu suruh untuk nyuci disana!! emang kamu mau ikut juga....??”
(sambil Meledek)
B. Merah :” ha...ha...ha..., ya enggak dong Bu.., masa aku secantik ini ikut nyuci di sungai,
icchhh... amit – amit dech!!!”
Ibu :” ya, gak lah... Ibu gak tega , km kan anak ibu yang paling cantik”
Ttiba – tiba bawang putih datang sambil terisak – isak menangis.
B. Putih :” Ibu...Ibu..”
Ibu :” Hey, kenapa kamu panggil – panggil ibu ?, gak denger apa kalau kamu tidak
boleh pulang sebelum cucian ini selesai !!!”
B. Putih :” Maaf Bu.. Tadi disungainya deras sekali, trus baju Bawang Merah hanyut
terbawa arus air.......” (sambil menangis)
B. Merah :” Apa.....!!! Dasar tolol, bodoh (sambil menjengung kepala bawang putih).
Pokoknya aku gag mau tahu, baju itu harus segera ketemu.” (marah)
Ibu :” Iya, kamu itu anak yang bodoh. Pasti kamu sengaja kan menghanyutkan baju
bawang merah...?”
B. Putih :” Maaf Bu, aku tak bermaksut menghanyutkan baju itu, aku nggak sengaja”
Ibu&B. Merah :” Alasan...!!!Cepat kamu pergi dari sini...!!!!!!!!!”
Diperjalanan menuju sungai, Bawang Putih sambil menangis. Tiba – tiba di pinggir sungaiada seorang wanita, dia itu adalah jelmaan ikan yang dikutuk oleh bagindanya. Ia akan menolong siapa saja & orang yang di tolong itu mau juga membantu putri itu.
B. Putih :” Hey, siapa kamu ?Dan mengapa kamu ada disitu ?”(penasaran)
Putri :” Jangan takut Bawang Putih “
B. Putih :” Kok kamu tahu namaku ?”
Putri :” Iya aku tahu siapa kamu, dan selama ini aku merasa iba dengan perilaku ibumu
kepadamu...”
Putri :” Iya, aku bisa membantumu menemukan baju itu, tapi sebelumnya aku minta
tolong kepada kamu. Apakah kamu bersedia membantuku ?”
B. Putih :” apa yang bisa aku lakukan ?” ( tanya B.putih)
Putri :” Ambillah tongkat itu dan pukulkan ke badanku !!“
B. Putih :” Tapi.....tapi..., aku nggak mungkin melakukan itu “ (takut)
Putri :” Sudahlah, Ayo cepat, ingat kamu melakukannya dengan ikhlas ya….!”
(perintah Putri)
B. Putih :” Baik……”
Bawang putih memukul tongkat itu ke badan Putri ikan tadi. Tak lama kemudian Putri ikan tadi berubah menjadi manusia.
B. Putih :” Haa…!!!” (takjub)
Putri :” Ya, inilah wujud asli aku, terima kasih kamu telah menolongku, sekarang
giliran aku menolong kamu “.
B. Putih :” Baik, baik ….” (masih heran)
Putri :” Sekarang kita harus menelusuri sungai ini, agar baju bawang merah segera
ketemu !!”
B. Putih :” Tapi, sungai ini kan luas ? gimana mau mencarinya ?”
Putri :” Tenanglah tidak perlu cemas. Sekarang ikutlah bersamaku !!”
B. Putih :” Baik …”
Putri :” Lihat disana ada baju yang berwarna merah !!” (sambil menunjuk)
B. Putih :” Iya,… itu pasti baju B. Merah. Tapi bagaimana cara mengambilnya, baju itukan
terletak ditengah – tengah sungai.”
Putri :” Biar aku saja yang mengambilnya……”
Tak lama kemudian sang putri tadi mendapatkan baju itu.
Putri :” Ini, baju kamu…”
B. Putih :” Terima kasih putri….”
Putri :” Sama – sama, ayo cepatlah pulang, nanti Ibumu marah !!! ”
B. Putih :” Baik…..baik putri “
Akhirnya Bawang Putih pulang kerumahnya dengan bahagia. Tiba – tiba sampai dirumah …..
B. Merah :” Ibu ini lo Bawang Putih baru pulang …. “
Ibu :” Kemana aja kamu, pulang sampai jam segini ? kamu mau menghindar dari kami “
B. Putih :” Tidak bu…., maafkan saya bu, ini tadi baju Bawang Merah baru ketemu “
Ibu :” Ya sudah, cepat kamu bersih – bersih rumah !!!!” (perintahnya)
B. Putih :” Baik bu…. Akan saya kerjakan!! “ (nangis tersedu –sedu)
Keesokan harinya, seperti biasa Bawang Putih mencuci baju di sungai. Tak lama kemudian datang seorang Pangeran yang sudah dari tadi memperhatikan Bawang Putih.
Pangeran : (Mengagetkan) “Apa yang sedang kamu lakukan disini ?”
B Putih : (Agak kaget da menghindar) “a...anu !”
Pangeran : “Mengapa kamu menghindar dari saya ?”
B Putih : “Maaf, bukannya saya mau menghindar, tapi hari sudah semakin sore, saya
harus buru-buru pulang karena masih banyak pekerjaan yang harus saya
kerjakan
Pangeran : “Tunggu dulu..... nama kamu siapa ?”
B Putih : “Bawang Putih...” (sambil berlari)

Tak lama kemudian Bawang Putih pun samapai di rumah, dan seperti biasa dia harus mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Keesokan harinya Bawang Putih pegi ke sungai. Bawang Merah dan Ibunya pun mengetahui bahwa selama ini Bawang Putih mempunyai teman, tapi mereka tidak tahu siapa itu.

B Merah : “Bu, lihat itu, Bawang Putih sedang bicara dengan siapa.”
Ibu : “Iya, siapa ya itu ?” (sambil mendekat). Bawang Putih, ternyata ini yang
membuat kamu sering main kesini ?”
B Putih : “Ibu, Merah, mengapa kalian ada disini ?”
B merah : “ha...ha...ha... kamu sudah gila ya bicara sendiri ?!!”
B Merah+ibu : “Ayo pulang !! pekejaanmu masih numpuk !!”
Di sebuah kerajaan yang letaknya tak jauh dari rumah mereka tinggallah seorang raja yang kaya raya, tapi raja itu sedang sakit parah dan terbaring di kamarnya. Suatu hari Raja memanggil anaknya.
Raja : “Nak, tolong carikan ayah bunga Wijaya Kusuma”
Pangeran : “Baik ayahanda”
Raja : “Tungggu anakku..!! Ingat,bunga itu tidak semua orang bisa mencabutnya”
Pangeran : “Baik ayahanda”
Beberapa hari kemudian B Putih bertemu dengan Putri di sungai.
Putri : “Mengapa kamu bersedih ?”
B Putih : “Tidak putri, aku hanya merasa...mengapa aku selalu diperlakukan tidak
adil di rumah saya sendiri ?”
Putri : “Sudah, jangan bersedih. Putri akan membantumu agar kamu bisa bahagia”
B Putih : “Betulkah putri ?”
Putri : “Iya. Kelak kamu akan menemukan seorang pendamping hidup. Akan tetapi seorang pendamping itu sesuatu untuk dia berikan kepada ayahnya yang sedang sakit parah.”
B Putih : “Tapi apa yang haru ku perbuat putri ?”
Putri : “Seorang pendamping itu menginginkan bunga Wijaya Kusuma yang akan
menyembuhkan ayahnya.”
B Putih : “lalu bagaimana aku bisa menemukannya ?”
Putri : “Tanamlah biji bunga ini.”
B Putih : “Baik, terima kasih putri.”
Tak lama kemudian, Bawang Putih menanam biji bunga yang diberikan Putri kepadanya. Setiap Hari Bawang Putih selalu merawat dan menyiraminya sampai biji bunga itu tumbuh menjadi sebuah bunga yang bagus dan harum. Penduduk sekitarnya terkejut dengan ditemukannya bunga yang harum itu. Bebrapa hari kemudian di kerajaan....
Prajurit 1 : “Pangeran...pangeran...!!”
Pangeran : “Ada apa ?”
Prajurit 2 : “Ada kabar baik untuk baginda raja”
Pangeran : “ kabar baik apa ?”
Prajurit 2 : “Dikampung sebelah yang letaknya tak jauh dari sini, ada sebuah bunga
yang di inginkan Raja”
Pangeran : “Apa itu bunga Wijaya Kusuma ?”
Prajurit 1 : “Iyahh, betul pangeran ?”
Pangeran : “Kalau begitu mari kita segera kesana, dan tunjukan jalan untuk menuju
kampung sebelah.”
Prajurit 1&2 : “ BAIK PANGERAN !!”
Kemudian Pangeran dan prajuritnya mengikuti Bawang Merah dan Ibunya menuju halaman belakang. Tak jauh dari sana terlihat Bawang Putih yang sedang menyirami bunga tersebut, Bawang Putih pun terkejut dengan kedatangan seorang pangeran yang pernah ditemuinya sewaktu ia di sungai.
B Merah : “Minggir sana..!!”
Ibu : “Maaf pangeran, ini pembantu saya.”
Pangeran : “Jika anda tidak keberatan, bolehkah saya meminta bunga ini ?”
Ibu : “Merah, cepat kamu cabut bunga ini.”
Ketika Bawang Merah akan mencabutnya, ternyata nihil. Semua terbelalak kaget.
Pangeran : “prajurit, cepat cabut bunga itu !”
Prajurit 1 : “baik pangeran.” (gagal)
Prajurit 2 : “hallahhh...gini aja ga bisa..” (tetap nihil)
B Putih : “bolehkah saya mencobanya ?”
B Merah : “Hallahh.... kita aja gak bisa, apa lagi kamu !! sudah jangan ikut-ikut !”
Pangeran : “biarlah dia mencobanya.”
Akhirnya bawang putih pun berhasil mencabut dengan mudahnya bunga tersebut, segera bawang outih memberikan bunga tersebut kepada pangeran. Dan pangeran pun langung menerima dengan senang hati, lalu mengajak BawangPutih pulang ke istananya. Setiba di istana, Bawang Putih pun langsung membuat ramuan untuk Baginda Raja, iapun meminumkannya kepada banginda raja. Dengan ramuan itu Baginda raja oun sehat kembali, dan bawang putih dipersunting oleh putra baginda raja. Dan akhirnya mereka hidup bahagia selamanya. SEKIAN
0 komentar:

Posting Komentar

ngeblog gratis Free Blog from Bravenet.com

Tugu Selamat Datang

Selamat datang di kota Reog Ponorogo,kami segenap warga ponorogo ingin memberikan berita lokal tentang kota Ponorogo. Baik sejarah,Masyarakat serta Berita terkini.

Send a Greeting Card
Retrieving an E-Card?
Enter Card Pick-up ID below:
Get your Free E-cards
by bravenet.com

Followers